Saturday, December 16, 2006

Catatan Bogem Mentah 1

Nama saya Keling, 18 tahun. Ini adalah catatan harian saya. Saya lebih suka menyebutnya catatan pemukulan. Saya masih ingat pukulan pertama yang saya terima dari Bapak.

Ketika itu saya masih 9 atau 10 tahun. Kami sekeluarga sedang asik berpiknik di Tirta Sari, sebuah komplek wisata kolam renang diParung, tak seberapa jauh dari rumah.

Aku menyeruput Coca-Cola dingin dari kaleng. Ibu asik mengupas mangga. Kakak Fita sedang berenang.

Tiba-tiba Ayah datang. Ia mendengar soal piknik kami dari entah siapa, mungkin para tetangga.
Ibu berusaha menjelaskan. "Bukannya tak mau ngajak. Bapak katanya baru pulang besok. Mama nggak tahu Bapak mau pulang hari ini," ujarnya sambil terisak, mangga berserakan di rumput. (Dalam hati aku bersukur Bapak menendang piring itu, sehingga pisau pun terlempar jauh dan ia tak sempat mengambilnya)

Amukan Bapak berlanjut dan bertubi-tubi. Aku mulai menangis. Ia menghampiriku. "Cengeng!" umpatnya, nyaris tak bersuara.

Lalu sebuah pukulan keras mendarat di keningku. Sebuah tempelengan yang membuatku terjungkir, coca-cola membasahi tubuhku yang telanjang dada.

Kakak Fita, aku lihat sambil terbaring, duduk di tepi kolam dan mengamati amukan Bapak. Tubuhnya kelihatannya bergetar, mungkin campuran dari dingin dan takut.

Setelah menempelengku Bapak pergi. Ibu menangis memunguti mangga yang terserak. (Dalam hati aku berharap pisau pemotong mangga tadi tidak terlempar terlalu jauh, agar Ibu bisa mengambilnya lalu menghunjamkannya di punggung Bapak).

No comments: