Friday, September 03, 2004

Perawan dan Perhatian Seorang Tukang Bakso Keliling (2)

Bakso terbuat dari daging dan tepung tapioka, tepung kanji, tepung terigu, garam. Serta jangan lupa bumbu penyedap. Nita terserap, pada wujud bakso yang dihadirkan Migin dalam mangkuk ayam jago. Ia terserap pada bayang-bayang kenikmatan yang menanti. Dari setiap tetes kuah, dari setiap gigitan dan dari setiap cerapan di ujung lidahnya. Oooh, jangan hentikan aku sekarang* ceracau Nita dalam hatinya.

Migin menyerahkan semangkuk bakso yang dibuatnya dengan sungguh-sungguh. Semangkuk penuh bakso, kuah, mi telor, bihun, potongan kecil lemak plus daging, lembaran tipis sawi hijau, cincangan daun bawang, sejumput bawang goreng, garam dan bumbu penyedap. Migin terkesiap, Nita menyerahkan selembar seratus ribu rupiah. Bakso ini, meskipun yang paling sedap di dunia, tidak sampai segitu harganya Non, pikir Migin.

Dan Migin sigap. Berpikir keras mengingat-ingat, dalam laci uang di gerobak bakso tidak lebih dari delapan puluh ribu rupiah yang tersisa. Alamaaak, bagaimana membayar kembaliannya?

"Non, ada yang lebih kecil? Ini terlalu besar, saya belum punya kembaliannya," ujar Migin, polos dan jujur.

Nita terganggu. Inilah penghalang antara dirinya dan surga, masalah kembalian membuat semangkuk bakso tak bisa pindah tangan. Dan bayang-bayang kenikmatan sirna sudah. Tidak! Nita menolak. Pikirannya berkelebat dari satu sel otak ke sel otak berikutnya. Huaaah!

"Ya sudah Bang, ambil saja kembaliannya," Nita pasrah.

Tapi, tapi, tapi. Migin tak bisa berkata-kata. Di tangan kanannya selembar uang, seratus ribu rupiah. Di depannya seorang gadis, ranum, padat, begitu muda, begitu kaya, begitu sombongnya meletakkan uang seratus ribu untuknya. Puih! Kau kira aku akan berterimakasih karena itu? Huek! Migin muntah-muntah dalam hatinya.

"Baiklah, saya terima. Tapi mangkoknya ambil saja!" Migin berseru lalu melangkah pergi.

2 comments:

Anonymous said...

kapan sambungan nih.. udah ga' tahan bagaimana nasib si bakso itu :)

Melvin said...

hi, interesting story. especially since my name is Migin. cheers!